RED SPARROW
Film yang di
bintangi oleh Jennifer Lawrence,
aktris pemenang Oscar untuk Silver Lining Plays Book ini sedang tayang di
bioskop-bioskop tanah air. Walaupun saya big fans dari Jennifer Lawrence tapi
itu tidak mengubah kekecewaan saya akan jalan cerita Red Sparrow, saya disini
tidak ingin menambah kritikan mengingat sudah banyak sekali kritik yang di
lontarkan berbagai pihak untuk film ini.
Jadi saya hanya
akan membahas sedikit gambaran menurut pandangan saya setelah menonton film ini.
Di ceritakan
dominika Egorova adalah seorang ballerina Rusia professional yang mengalami
insiden fatal dimana kaki nya mengalami cidera parah yang megakibatkan dirinya
harus vakum selamanya dari dunia balet, ditambah ibu nya yang sedang sakit parah
serta biaya apartemen yang telah menunggak menambah kesedihan dominika.
Lalu datang lah
paman kandungnya yang seorang petinggi d Rusia Vanya (Matthias Schoenaerts) memberikan
solusi untuk masalah yang sedang di hadapinya dengan memanfaatkan tubuh nya
untuk bekerja dengan pemerintah Rusia.
Kemudian dengan
terpaksa dominik di bawa ke sekolah untuk menjadi mata-mata yaitu School State
4, bertemu dengan seorang guru bernama Matron (Charlotte Rampling) disini
Dominika dilatih menjadi Sparrow yaitu agen yang mampu memanipulasi lawan
dengan memanfaatkan tubuhnya.
Sementara itu,
agen CIA amerika Nate Nash (Joel Edgerton), yang dicurigai sebagain mata-mata oleh
Rusia bertemu dengan Dominika yang ditugaskan untuk mendekati dan mencari informasi
tentang Nate sang agen CIA, disinilah masalah di mulai saat sesama agen mencoba
memanipulasi satu sama lain tapi berakhir dengan rasa cinta yang diam-diam
dirasakan keduanya.
Di akhir film diketahui
bahwa Nate bukanlah mata-mata dan hanya ini melindungi temannya yaitu seorang
petinggi Rusia yang selama ini menjadi penghianat.
Walaupun chemistry
antara Dominika dan Nate yang di rasa begitu hambar dalam film ini, tapi bisa
di tutupi oleh akting Jennifer yang cukup mempesona ditambah dirinya cukup
berani mengekspose bagian tubuh yang diketahui jennifer sebelumnya sangat
menolak film yang akan mengekspos bagian intim tubuhnya.
Yang menjadi begitu menyebalkan buat saya adalah
jalan cerita yang disusun dengan tidak rapih sehingga akhirnya membingungkan
buat penonton, saya ingat di bioskop
selama film ini di putar hampir tidak ada reaksi dari orang baik disamping atau
depan (berhubung saya duduk di kursi paling atas) jadi saya lebih leluasa
memperhatikan ekspresi kebingungan penonton.
Mengingat hampir sebagian
kru dari Red Sparrow ini sama dengan kru di film Hunger Games tentu saja
menambah tinggi nya ekspetasi dari sebagian orang khususnya fans (termasuk
saya) yang berharap film ini bisa menjadi pengobat rindu baik untuk fans Lawrence
dan Hunger Games.
Namun sekali lagi
saya disini tidak mau mengkritik dalam-dalam film red sparrow ini karena
menurut saya pada akhirnya film ini masih cukup layak masuk daftar film yang
harus kalian tonton pada bulan ini
Happy watching ..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar